ALASAN POSISI JENDELA DAN KURSI PESAWAT TIDAK SEJAJAR

Melihat pesawat yang terbang di atas ketinggian tentu sebuah pemandangan yang menakjubkan, apalagi untuk mereka yang belum berkesempatan untuk mencicipi rasanya duduk di kursi pesawat, melihat pemandangan melalui jendela dan terbang ribuan kaki di atas permukaan tanah. Pesawat pertama yang berhasil terbang diciptakan oleh kakak beradik Wilbur dan Orville Wright. Pesawat ini terbang selama empat kali penerbangan jarak pendek di Kitty Hawk pada tahun 1903.

Banyak sekali orang yang berharap dapat duduk tepat di samping jendela ketika mereka pertama kali berpergian dengan pesawat, mengapa? Pastinya untuk menyaksikan pemandangan menakjubkan dari ketinggian, awan-awan putih yang mengambang, dan mungkin bentuk-bentuk pulau yang selama ini hanya dilihat dari peta saja, namun tidak semua orang mendapatkan kesempatan ini di saat pertama kali berpergian, mengapa demikian? Karena jendela-jendela pesawat tidak selalu berada tepat di samping kursi.

Jika kamu memperhatikan dengan seksama, semakin ke belakang bagian pesawat, letak kursi dan jendela semakin tidak sejajar. Padahal melihat pemandangan melalui jendela pesawat, kerap kali menjadi keinginan banyak penumpang.

Jadi tahukah kamu apakah penyebab dari jendela dan kursi pesawat yang tidak sejajar? Jawabannya adalah kapitalisme. Pada dasarnya semua industri memiliki prinsip yang sama, yaitu menghasilkan sebanyak-banyaknya keuntungan dengan modal yang sesedikit mungkin. Hal ini jugalah yang terjadi pada industri maskapai penerbangan. Naik pesawat kala itu masih sangat mahal. Tak ayal, penumpangnya mayoritas menggunakan setelah jas nan perlente untuk laki-laki dan wanita menggunakan gaun bak putri. Sebagai gambaran, perjalanan dari New York ke London dipatok seharga US$711. Cukup mahal untuk ukuran saat itu.

Sekitar tahun 1945, Pan Am mempelopori hadirnya kelas ekonomi modern di penerbangan jarak jauh. Konsepnya mirip maskapai LCC, semakin banyak penumpang terbang semakin besar pula keuntungannya, sekalipun maskapai membanderol harga tiket jauh lebih rendah dibanding maskapai lainnya namun layanan tetap mewah layaknya maskapai full service. Konsep dari Pan Am rupanya disambut baik penumpang yang terus meningkat. Dulu, jarak dari ujung kursi depan hingga ke bagian belakang kursi adalah 33 inci, atau sama dengan 83.82 cm, hal ini memungkinkan penumpang meletakkan kaki dengan nyaman selama perjalanan.

Tetapi akhir-akhir ini jarak antara kursi berkurang menjadi, 32 inci atau 81.28 cm, bahkan beberapa maskapai mengurangi hingga 28 inci atau 71.12 cm. Jadi mulai sekarang, perhatikanlah jendela-jendala pada pesawat, mungkin kamu adalah salah satu dari sekian banyak penumpang yang tidak beruntung tentang jendela pesawat. Dengan begitu, kuncinya adalah motif ekonomi oleh maskapai. Itulah mengapa jendela tidak sejajar dengan kursi pesawat. Sebab, itu memang tidak diperuntukkan untuk kenyamanan, melainkan lebih ke motif ekonomi untuk memuat lebih banyak penumpang di setiap penerbangan.

Artikel POSISI JENDELA DAN KURSI PESAWAT TIDAK SEJAJAR ditulis oleh Fitroh Ilhamida, Siswi AATC jurusan Pramugari